"Madinah muram. Di setiap sudut rumah wajah-wajah tertunduk terpekur menatap tanah. Tak ada senyuman yang mengembang, atau senandung cinta yang dilantunkan para ibunda untuk membuai buah hatinya". Aku pernah melihat Al-Musthafa pada sebuah malam Langit cerah tanpa banyak awan Ku pandangi wajah Rasulullah Lalu mataku beralih menatap rembulan Ternyata menurut penglihatanku Beliau lebih cemerlang dibanding pendar rembulan (Jabir Bin Samurah, Sahabat Rasulullah) eramuslim - Madinah muram. Di setiap sudut rumah wajah-wajah tertunduk terpekur menatap tanah. Tak ada senyuman yang mengembang, atau senandung cinta yang dilantunkan para ibunda untuk membuai buah hatinya. Sebutir hari terus bergulir, namun semua tetap sama, kelabu. Ujung waktu selalu saja hening, padahal biasanya kegembiraan mewarnai keseharian mereka. Padahal semangat selalu saja menjelma. Namun kali ini, semuanya luruh. Tatapan-tatapan kosong, desah nafas berat yang terhembus bahkan titik-titik bening air mata keluar ...