Ramadlan 1430 H / 2009 M (Sebuah Catatan)


Pada awal Ramadlan ini guru saya yang juga kakak sepupu saya bertanya pada saya, "Bulan Ramadlan ini kegiatan sampean yang menonjol apa saja ji ?", "baca Al Qur'an sekuatnya, I'tikaf di Masjid Jami' Gresik dan Masjid Jami' Sunan Giri yang kebetulan tidak jauh dari rumah saya, alias topo", dengan nada sedikit bercanda,…"Bagus, dan juga dekat dengan makam para Wali dan Habaib, Istiqomah ya ji", jawab beliau, "InsyaAllah pak Zami'" jawabku.

Beberapa menit kemudian aku tersadar akan isi percakapanku dengan beliau, atas permintaan "Istiqomah" yang beliau ucapkan dan jawaban "InsyaAllah" dariku, ada sedikit beban didalamnya, yang mengusik hati ini, tiba – tiba teringatlah aku ketika masih berada di Pesantren, dimana setiap kegiatan selalu terjadwal dengan baik dan tertata sedemikian rupa, sedangkan pembagi jadwal adalah Beliau sendiri Gus Zami' dan Alm Ust Hamidy yang juga masih saudara sepupu (Semoga Allah mengampuni dosa - dosanya serta memberi tempat yang baik dsisiNya…Amiin)

Saya, "lagi nulis apa Bah?", Alm, "Jadwal ngaji anak – anak, beserta kegiatannya mi", saya, "kok nggak anak – anak saja yang nulis Bah?, kan jadwal tahun kemarin sudah ada?, kan gampang, tinggal nyontoh saja", Alm, "nggak lah, kan tiap tahun selalu ada perkembangan", saya, "Ooh gitu ya", Alm, "tujuan ditulis jadwal ini adalah, supaya anak – anak melencengnya tidak jauh – jauh dari jadwal ini, lalu mereka kembali lagi ke programnya", saya, "Ooh ya, sekarang saya mengerti".

Ramadlan ini saya mencoba memprogram seperti yang para Guru telah contohkan pada saya ketika di Pesantren dulu, dan Alhamdulilla hingga hari ini program tersebut berjalan sesuai dengan rencana, cuma ada sedikit kebocoran disana – sini, maklum dikarena kesibukan duniawi yang juga termasuk ibadah,

Perjalanan saya dalam mengarungi Ibadah di bulan Ramadlan terasa lebih istimewa dari tahun – tahun sebelumnya yang tidak tertata sama sekali, yang biasanya cuma sedikit kegiatan keagamaan sekarang terjadi peningkatan yang signifikan, Alhamdulillah, semakin banyak santapan rohani di bulan puasa nan suci ini.
Sayapun ditakdirkan Allah bertemu dengan teman – teman baru yang jauh lebih senior dari saya (H .Jailani 72 th, H. Farid 65 th), dari sinilah kami saling mengenal satu sama lain serta saya banyak belajar dari mereka tentang kehidupan.

Tiba saatnya sang tamu mulia Ramadlan beranjak meninggalkan kita beberapa hari lagi. Kemarin sore di Masjid Jami' Gresik, H.Jailani berjalan pelan mendekati saya yang sedang asyik mengaji, "Assalamu'alaikum ji" sambil tersenyum, saya, "Wa'alaikum salam Pak Haji", kemudian beliau duduk bersila didepan saya, dengan suara lirih beliau berkata, H. Jailani, "ji, Do'akan semoga kita diberi kesehatan serta kesempatan oleh Allah untuk bertemu lagi di Bulan Suci Ramadlan tahun depan ya", saya, "Insya Alaah Amiin Pak Haji",H.Jailani tersenyum dan meneteskan air mata, melihat hal yang demikian itu hati saya tergetar dan berdo'a dalam hati "semoga kami diberi umur panjang sehingga dapat bertemu lagi dengan Ramadlan – RamadlanMu yang mulia Ya Allah".

Ramadlan adalah bulan suci mulia yang selalu dinantikan kehadirannya dan selalu ditangisi kepergiannya oleh orang – orang yang beriman, itulah kenapa Allah menciptakannya hanya sekali dalam setahun agar kita selalu rindu akan kehadirannya sebagai bulan yang penuh berkah, penuh rahmat dan ampunan.

Terima kasih Gus Zami' atas Hidayah yang diberikan Allah melalui Anda, teman – teman Masjid H. Jailani, H. Farid yang menemaniku bermujahadah menuju jalanMu, Sejawat Blogger BangBongJun,Om Srex, Om Bontot, Mr.Psycho, Quinie, Melyn Hiatus, Mbak Aisha serta yang lainnya yang telah memberi tambahan ilmu pengetahuan,semangat dan warna baru dalam kehidupan saya.
"semoga kami diberi umur panjang sehingga dapat bertemu lagi dengan Ramadlan – RamadlanMu Ya Allah".

Hadiyah Fatihah dan Do'a buat Alm Ust. Hudaya Munief Hamidy

(Fer by Masjid Jami' Grissee)

Komentar

~Srex~ mengatakan…
Syukurlah kalau Ibadah p.Haji Fer di bulan Ramadhan tahun ini banyak peningkatannya, manusia memang harus selalu eling bahwa kita juga banyak keterbatasan, petunjuk dan petuah dari "oran" yg lebih senior dalam hal keagamaan sangatlah diperlukan, agar dalam menjalankannya kita tidak serampangan grothal-grathul, tetapi dapat lebih tertata dan yang penting lagi adalah kita mengetahui maksud dan tujuan kita beribadah.
# Ngaturaken Sugeng Riyadi kagem Mas H.Fer sekeluargo,nyuwun ngapuro sedoyo dosa and semua kesalahan selama saya mblogger dg njenengan......amin.
mrpsycho mengatakan…
Selamat Idul Fitri 1430 H, Gus Rom.. Mohon maaf lahir batin ya
Fernando de Grissee mengatakan…
>Om Srex: betul sekali Om....ane yang lebih muda lebih pantas meminta maaf kepada Om yang lebih senior dari Ane, mohon maaf lahir dan bathin Onm atas segala kesalahan ane selama ini...
>mrpsycho: sama - sama brader, ane juga minta maaf lahir bathin ke ente jikalau selama ini sering pringisan dan sering menggoda ente...hehehehe....Wadow !, jangan panggil ane Gus dong, nggak pantas gitcu....xixixixixixi...
cah bontot mengatakan…
boleh kan aku iri dg hidayah & ibadah mu cak? ... subhanallah semoga istiqomah jg menjadi hadiah istimewa ramadhan ini dapat kita pertahankan (meskipun amat berat) .. saling mengingatkan.. mennyejukkan dan menguatkan ya cak ..selamat lebaran mohon maaf segala kekhilafan dan kesalahan saya ya ..dan terimakasih atas kebaikannya selama ini semoga mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT amiin
Fernando de IdulFitri mengatakan…
>Om Bontot: Amiin, sama - sama Om...hehehehe...sebenarnya ibadah ane biasa - biasa saja, malahan masih jauuuuh dibandingkan orang - orang yang Sholeh...iri didalam ibadah boleh saja demi memacu ibadah dan tingkatan amaliah kita...
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H, Mohon Maaf Lahir Batin...